Okra, Tanaman Pengendali Diabetes

September 24th, 2011
Tananam Okra (Abelmoschus esculentus) aslinya berasal dari Afrika Barat dan sudah sangat dikenal di berbagai negara di dunia. Di Indonesia, tanaman Okra masih sangat asing di telinga kita. Tanaman Okra dapat tumbuh subur di negara tropikal, sub-tropikal dan negara dengan suhu udara yang panas.
Okra sudah banyak dikenal berbagai belahan dunia dengan sebutan seperti bhindi, bhendi, okwuru, quimbombó atau guigambó, quiabo, gumbo, benda Kaya, bandakka, vendaikkai, bende kaya, krajiabmawn, bamya, bamija, bamje, bamia, molondrón, ñajú dan hingga yang paling keren adalah “Lady’s Fingers (Jemari Putri)”.
Okra

Tanaman Okra dapat tumbuh hingga ketinggian 2 meter. Daunnya mempunyai ukuran 10-20 cm memanjang dan melebar. Bunganya berdiameter sekitar 4-8 cm. Sedangkan buahnya (buah Okra) bisa tumbuh memanjang hingga 18 cm dengan warna hijau atau merah keunguan dan berbiji didalamnya. Buah Okra berbentuk seperti belimbing bersegi 5-8 dan mengandung banyak lendir (musilane).
Okra
Pada abad ke 12 dan 13 bangsa Mesir memperkenalkan Okra dengan nama bamay. Lalu melalui Laut Merah, tanaman Okra diperkenalkan ke seluruh semenanjung Arab hingga India.
Bangsa Spanyol Moor yang datang ke Arab pada tahun 1926 mulai mengenal buah Okra sebagai makanan yang lezat dan bermanfaat.
Ketenaran tanaman Okra mulai menyebar melalui negara Arab hingga ke benua Amerika pada tahun 1658 di Brazil.
Dalam beberapa dokumen bersejarah mencatat bahwa tanaman Okra masuk ke Suriname pada tahun 1686. Tanaman (buah) Okra juga sangat banyak dikonsumsi di Papua New Guinea. Pada abad ke 19 tanaman Okra baru diperkenalkan di Amerika Utara seperti di Philadelphia pada tahun 1748. Adalah Thomas Jefferson mencatatnya di Virginia pada tahun 1781. Tanaman Okra baru dikenal hingga Amarika Selatan pada tahun 1806.


Penggunaan Okra sebagai sayuran
Okra 
Bagian Okra yang paling umum dikonsumsi adalah buah Okra yang sering dimasak sebagai sayuran. Okra mengandung serat sangat tinggi dan sangat banyak mengadung lendir sehingga sangat licin.  Okra biasanya dibuat sebagai acar dengan cara ditambahkan sedikit jeruk nipis, bawang putih, cabe,  tomat dan cuka.
Di negara2 timur tengah, buah Okra banyak dimasak dengan daging. Sedangkan di India dan Pakistan, Okra sangat popular dimasak dengan kare.
Di Malaysia, Okra banyak dimasak dengan tahu dan diberi nama yong tau foo, atau dimasak sup dengan campuran ikan dan tambahan sayuran lainnya dan diberi sedikit mie.
Di kepulauan Karibia dan Haiti, Okra sangat umum dimasak dengan nasi atau jagung. Sedangkan di Jepang, Okra disajikan dengan bumbu kecap dan katsuobushi, atau sebagai tempura.
Manfaat Okra sebagai obat
Buah Okra disamping sangat dimasak sebagai santapan sayuran ternyata juga sangat bermanfaat sebagai obat. Karena buah Okra kaya dengan serat, sehingga Okra sangat baik untuk penderita diabetes karena bisa turunkan kadar gula darah dan kolesterol.
Ketersediaan Buah Okra di Pasar
Buah Okra sudah mulai banyak dikenal di Indonesia. Apalagi pada saat ini namanya mulai melangit terutama di Jakarta karena dikenal dapat menstabilkan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Buah Okra mulai banyak tersedia di pasar modern seperti carrefour yang dikemas dalam kemasan kecil berisi kurang lebih 15-20 buah/pak dan dijual dengan harga sekitar Rp. 5.000,-. Buah Okra masih sulit ditemukan dipasar tradisional
Syarat Tumbuh Tanaman Okra
Lahan yang paling disukai tanaman Okra adalah dataran tinggi di atas 800 m dpl dengan usia bisa mencapai 4 bulan. Pada ketinggian 600 m dp1-800 m dpl, okra masih bisa tumbuh. Hanya saja usianya lebih pendek, yaitu 3 bulan, dan produksinya juga lebih rendah. Tanah yang dikehendakinya adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7. Sedangkan suhu optimal untuknya adalah 28-30°C.
Cara Budidaya
Tanaman Okra tidak memerlukan persemaian. Artinya, benihnya bisa langsung ditanam di lahan penanaman. Lahan yang akan ditanami diolah dan diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang / kompos sebanyak 4 – 6 ton/ha. Selanjutnya tanah itu dibuat bedengan dengan lebar sekitar 100 cm dan panjang tergantung lahan. Jarak antarbedengan adalah 25 cm. Sedangkan lubang tanamnya berdiameter sekitar 20 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm. Benih yang akan ditanam adalah biji okra yang sudah tua dan sudah diseleksi terlebih dahulu dengan cara perendaman. Selain untuk seleksi, perendaman berfungsi juga untuk mempercepat perkecambahan. Lama perendaman sekitar 12 jam atau semalaman sebelum tanam. Benih yang telah diseleksi dapat segera ditanam dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Dalam satu lubang tanam, dapat ditanam 5-6 benih.
Perawatan Tanaman
Pada minggu pertama, penyirarnan dilakukan dua kali sehari : pagi dan sore, karena tanah harus selalu basah dan lembap saat awal pertumbuhannya. Minggu-minggu selanjutnya, penyiraman cukup dilakukan dua hari sekali atau sehari sekali, tergantung keadaan tanah. Penyiraman tidak perlu dilakukan pada saat hari hujan. Seminggu setelah tanam, dapat dilakukan penjarangan. Dan, dua minggu kemudian, dilakukan penyulaman. Sebaiknya bedengan tetap bersih dari gulma. Untuk itu, perlu sering dilakukan penyiangan sekaligus pembumbunan paling sedikit sekali seminggu. Pemupukan dilakukan 14 hari setelah tanam dengan menggunakan Urea dan KCl masing-masing sebanyak 100-130 kg/ha.
Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang okra antara lain belalang dan ulat daun. Serangan belalang ditandai dengan adanya lubang-lubang pada daun. Ia menyerang daun setelah daun mulai lebar. Pemberantasannya dilakukan dengan menggunakan Dithane M-45. Sedangkan serangan ulat daun menyebabkan daun berlubang-lubang besar dan kemudian habis karena dimakan olehnya. Pencegahan serangan ulat daun ini dilakukan dengan penyemprotan campuran Sumition dan Agristik. Penyakit yang sering menyerang okra pada masa pertumbuhan adalah sejenis cendawan. Serangannya ditandai dengan layunya tanaman karena akar menjadi busuk, berwarna kebiru-biruan, clan berair. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan penyemprotan Dithane M-45.
Panen dan Pasca Panen
Okra dapat dipanen ketika berumur kurang lebih dua bulan setelah tanam atau 10 hari setelah bunganya muncul. Saat panen yang baik adalah pagi atau sore hari dengan interval 2 hari sekali. Panen dapat berlangsung sampai dua bulan, bahkan ada varietas yang masa panennya mencapai 3-4 bulan. Buah yang dipanen hanyalah buah berukuran sekitar 5-10 cm. Buah yang sudah terlalu tua atau terlalu besar tidak baik untuk dikonsumsi, tetapi baik untuk benih.
Artikel diatas saya sajikan atas permintaan banyak pembaca setia blog ku ini. Dan berhasil saya rangkum dari berbagai sumber tentang manfaat tanaman.buah Okra.
Jika Anda ingin mengetahui bagaimana menggunakan Okra untuk mengobati diabetes silahkan baca artikel saya yang berjudul Tanaman Okra Ampuh Atasi Diabetes.
Semoga bermanfaat bagi Anda semua dan indahnya berbagi dengan sesama penderita diabetes.
Demikian informasi tentang Mengenal Okra yang Bermanfaat untuk Diabetes. Semoga bermanfaat bagi Anda.
Diambil dari:
http://indodiabetes.com/mengenal-okra-yang-bermanfaat-untuk-diabetes.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+InfoDiabetesMellitus+%28Info+Diabetes+Mellitus%29&utm_content=FaceBook

Mohon kalau bisa cantumkan email anda